Minggu, 01 April 2018

Basis Data Post 1 Buat Ringkasan Chapter 5


TUGAS!!!
Buat ringkasan dengan bahasa sendiri dari buku "modern database management" chapter 5 tentang "logical database design and the relational model"

Merancang Database Logika dan Model Relasional

Relation atau Relasi

Relasi adalah tabel data dua dimensi bernama. Sebuah tabel terdiri dari baris (catatan) dan kolom (atribut atau bidang).

Persyaratan tabel untuk memenuhi syarat sebagai relasi :

1.      Pasti ada nama yang unik.

2.      Setiap nilai atribut harus bersifat atom (tidak bersifat multinilai, bukan komposit).

3.      Setiap baris harus unik (tidak boleh memiliki dua baris dengan nilai yang sama persis untuk semua bidangnya).

4.      Atribut (kolom) dalam tabel harus memiliki nama yang unik.

5.      Urutan kolom harus tidak relevan.

6.      Urutan baris pasti tidak relevan.

CATATAN: semua relasi berada dalam satu bentuk normal



Korespondensi dengan Model E-R

1.      Relasi (tabel) sesuai dengan tipe entitas dan dengan banyak tipe hubungan banyak-ke-banyak.

2.      Baris sesuai dengan instence entitas dan dengan intance hubungan banyak-ke-banyak.

3.      Kolom sesuai dengan atribut.

CATATAN: relasi kata (dalam basis data relasioanl) TIDAK sama dengan hubungan kata (dalam model E-R)



Referential Integrity – rule menyatakan bahwa setiap nilai kunci asing (pada relasi dari banyak sisi) HARUS cocok dengan nilai kunci primer dalam hubungan satu sisi (atau kunci asing bisa null).

Misalnya: Hapus Aturan

o   Batasi – jangan izinkan penghapusan sisi “induk” jika baris terkait ada di sisi “dependen”.

o   Cascade – secara otomatis menghapus baris sisi “dependen” yang sesuai dengan baris samping “induk” yang akan di hapus.

o   Set – to – Null – set kunci asing disisi dependen ke null jika menghapus dari sisi induk tidak diizinkan untuk entitas yang lemah.

Jumat, 30 Maret 2018

Basis Data Post 2 Jelaskan apa itu SQL dan NoSQL.


Jelaskan apa itu SQL dan NoSQL.

Pengertian SQL dan NoSQL

1.      SQL

SQL (Structure Query Language) Database merupakan database relasional atau database yang terstruktur. Jadi SQL database ini merupakan penyimpanan data yang menggunakan relation dan biasa disebut sebagai tabel. Artinya sql database ini dapat menemukan data yang di carinya menggunakan karakteristik umum yang terdapat pada penyimpanannya dan hasil pencariannya disebut dengan skema.

Seperti yang saya sebutkan diatas, swl databse merupakan penyimpanan data/database yang selasional maka artinya database ini akan menggunakan tabel (kolom dan baris) pada penyimpanannya. Sql database ini merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengelola data dalam database relasional

2.      NoSQL

Berbeda dengan SQL Database, dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa nosql database adalah kebalikan dari sql database. Tidak relational/tanpa telation. Database nosql atau yang biasa disebut NoSQL database/cloud database merupakan penyimpanan data/database yang tidak terstruktur.

Nosql database tidak seperti sql databse yang menggunakan tabel dalam penyusunan datanya, nosql database menggabungkan semua database tidak membedakan jenis-jenisnya dan tanpa karakterististik umum. Tapi nosql database ini memiliki kecepatan yang supercepat dibanding dengan sql database. Pencariannya lebih terfokus. Nosql sebetulnya tidak 100% menyimpan data dengan cara tidak terstruktur, terkadang ada miripnya dengan sql database dengan sedikit susunan pada saat-saat tertentu.

Bedanya nosql database ini menyusun bagian didalam bagian lainnya (subset). Jadi setiap bagian akan memiliki beberapa bagian lagi didalamnya. Nosql ini cocok dan biasa digunakan untuk penyimpanan aplikasi atau data yang sangat besar. Karena dengan menggunakan nosql data dapat diakses dengan sangat fleksibel dan sangat sedikit kemungkinan eror ketika mengakses banyak data dengan format yang berbeda-beda.




Basis Data Post 1 Pilih satu DBMS (Bebas) buat tata cara instalasi. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari DBMS.

Pilih satu DBMS (Bebas) buat tata cara instalasi. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari DBMS.

Apa itu MySQL ?

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL, atau DBMS yang multialur, multipengguna, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public Licence (GPL), akan tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus di mana penggunaannya tidak cocok dengan pengguna GPL.



Tata cara install MySQL

Seperti yang kita ketahui bahwa database mysql ini sudah diakuisisi oleh oracle, sehingga perkembangannya secara penuh dipegang oleh sun microsystem. Mari kita mulai install database mysql.

1.      Persiapan instal database MySQL

Silakan download terlebih dahulu software nya di : dev.mysql.com/downloads/mysql, didalam tutorial ini menggunakan MySQL versi 5.7.16.0 community. Silakan download versi terakhir atau versi yang terbaru dan simpan di komputer anda. Pastikan arsitektur prosesor anda, kita tidak menggunakan versi enterprise karena versi tersebut berbayar, sedangkan kita tidak membutuhkannya sekarang ini kecuali memang untuk perusahaan besar.

Biasanya perbedaan versi gratis dan berbayar pada perangkat lunak yang mendasar adalah penyedia akan terus melakukan support update versi terbaru dan bug fixing. Pastikan anda telah menyimpan source MySQL pada komputer anda, lalu ikuti tutorial instal database mysql dibawah ini.

§  Pastikan anda telah menyimpan source MySQL pada komputer anda, lalu jalankan file mysql-installer-community-5.7.16.0. msi yang ada di folder tempat anda menyimpan hasil download source mysql tadi.

§  Setelah itu akan muncul dialog keterangan Windows Configures MySQL installer. Tunggu sampai proses loading ini selesai.

§  Seperti pada umumnya kita menginstal aplikasi, akan muncul tampilan License Agreement, silakan centang checkbox I Accept the license terms lalu klik Next.

§  Lalu akan muncul tampilan Choosing a Setup Type, disini ada beberapa opsi pilihan proses instalasi, yaitu : Developer Default, Server Only, Client Only, Full, Custom. Penulis tidak dapat menjelaskan masing-masing opsi, namun perbedaan yang mendasar dari masing-masing opsi adalah program apa saja yang ingin diinstal didalamnya, tapi yang pasti kita pilih Server Only, karena memang yang kita butuhkan adalah MySQL Server, tidak perlu yang lain. Silahkan klik Server Only lalu klik Next.

§  Selanjutnya akan muncul daftar program apa saja yang kita akan pasang di komputer kita, karena pada sebelumnya kita hanya akan instal database mysql server saja maka yang muncul hanya satu saja, yaitu MySQL Server. Setelah itu klik Execute. Maka proses instal database MySQL berjalan, jika ingin melihat detail proses instal database MySQL silahkan klik tombol Show Detail.

§  Setelah itu akan tampil keterangan bahwa proses instal database mysql telah complete pada bagian status dan pada bagian detail proses instal database mysql akan muncul fitur aja saja didalamnya lalu klik Next.

§  Sampai disini akan muncul daftar konfigurasi mysql, karena awal kita memilih server only, jadi yang muncul hanya pengaturan konfigurasi mysql, klik Next.

§  Lalu kita akan dibawa ke bagian konfigurasi awal, yaitu Type and Networking, untuk detail konfigurasi silahkan anda samakan dengan dibawah ini, setelah itu jika telah sesuai klik Next.

§  Setelah itu akan muncul bagian konfigurasi Accounts and Roles, pada bagian ini penulis tidak tahu apakah kolom password bisa dikosongkan atau tidak, namun penulis mengisi password “admin” tanpa tanda kutip, silahkan anda sesuaikan. Untuk dibagian bawah dilewatkan saja, jika ingin menambah pengguna di MySQL yang anda instal di komputer anda ini, jika telah selesai silakan klik Next.

§  Setelah itu akan muncul bagian konfigurasi windows service, pada konfigurasi yang akan menangani proses startup program MySQL ini, sehingga apabila komputer baru saja di aktifkan maka secara otomatis MySQL dapat langsung digunakan tanpa perlu diaktifkan terlebih dahulu silahkan ikuti pengaturan dibawah ini, jika telah selesai klik Next.

-          Centang Configure MySQL Server as a Windows Service

-          Pada kolom Windows Service Name silahkan isi sesuai keinginan, namun penulis membiarkan secara default atau bawaan, ini hanya masalah penamaan service saja.

-          Lalu centang pada Start the MySQL Server at System Startup.

-          Lalu pilih Standard System Account.

§  Setelah itu akan dibawa kebagian Plugins and Extension, pada konfigurasi ini, penulis membiarkan semuanya dikosongkan. Lalu klik Next.

Sampai disini semua konfigurasi akan dijalankan secara otomatis dan akan terlihat apa saja yang akan dikonfigurasi oleh system, dibagian ini semua akan berjalan dengan otomatis, anda hanya tinggal klik tombol Execute saja. Jika seluruh daftar konfigurasi telah selesai semua, maka daftar itu akan secara otomatis satu persatu muncul icon ceklis warna hijau, icon itu menunjukan bahwa masing-masing konfigurasi telah selesai. Lalu klik Finish.

§  Setelah itu kita akan dikembalikan lagi ke bagian Product Configuration, namun bedanya kali ini adalah daftar keterangan modul apa saja yang telah selesai di konfigurasi, karena pada awal kita hanya memilih Server Only, maka yang muncul hanya daftar source MySQL Server. Lalu klik Next.

§  Terakhir akan muncul keterangan Installation Complete, dibagian ini ada tombol Copy Log to Clipboard, tombol ini berfungsi untuk meng-copy seluruh keterangan Log Proses Installasi, biarkan saja tombol tersebut. Silahkan klik Finish.

sampai disini proses install database mysql telah selesai, namun untuk dapat memastikannya silahkan klik tombol start jika anda menggunakan windows 7 atau windowa 10, namun jika menggunakan menggunakan windows 8, silahkan anda cari melalui kolom pencarian pada bagian kanan layar.

Jika sudah klik start, klik All Programs -> MySQL -> MYSQL 5.7 lalu pilih MySQL 5.7 Command Line Client, maka akan muncul Commpand Promp, dan anda ditanya password, silahkan masukkan password yang sebelumnya telah ditentukan pada bagian konfigurasi MySQL. Jika sudah masuk, silahkan ketikan perintah berikut ini : SHOW DATABASE; lalu klik enter, maka akan muncul sejumlah database.



Berikut beberapa contoh kelebihan dan kekurangan dari DBMS

Kelebihan DBMS :

a.       Mengendalikan atau mengurangi duplikasi data.

b.      Menjaga konsistensi dan integritas data

c.       Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu.

d.      Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwewenang.

e.       Memaksakan penerapan standar.

f.       Dapat menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak departemen.

g.      Menanggulangi konflik kebutuhan antarpemakai karena basis data di bawah kontrol administrator basis data.

h.      Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir.

i.        Meningkatkan produktivitas pemrograman.

j.        Meningkatkan pemeliharaan melalui indenpedensi data.

k.      Meningkatkan konkurensi (pemakai data oleh sejumlah data) tanpa menimbulkan masalah kehilangan informasi atau integritas.

l.        Meningkatkan layanan backup dan recovery.



Kekurangan DBMS:

a.       Kompleksitas yang tinggi membuat admistrator dan pemakai akhir harus benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat memperoleh manfaat yang optimal. Kegagalan memahami DBMS dapat mengakibatkan keputusan rancangan salah yang akan memberikan dampak serius bagi organisasi.

b.      Ukuran penyimpan yang dibutuhkan oelh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien.

c.       Terkadang DBMS kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan.

d.      Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal.

e.       Biaya konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk memebeli DBMS.

f.       Kinerjanya terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas.

g.      Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat bergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operaasi dalam organisasi tersendat atau bahkan terhenti.

Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan ke7

SOFTWARE TESTING

Software testing adalah aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut-atribut atau kemampuan sebuah program atau sistem dan penentuan apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Testing adalah proses pemeriksaan program dengan tujuan tertentu dalam menemukan kesalahan sebelum diserahkan ke pengguna.
Verification: Apakah kita membangun produk dengan benar, Software seharusnya sesuai dengan spesifikasinya. Gunakan proses software yang bagus. Validation: “Apakah kita membangun produk yang benar, Software seharusnya melakukan apa yang pengguna benar-benar butuhkan.
Tahapan Testing
Terdapat cukup banyak pendekatan yang dilakukan untuk melakukan testing. Salah satu definisi testing adalah “sebuah proses yang melakukan pertanyaan terhadap sebuah produk untuk dinilai”, di mana “pertanyaan” merupakan segala sesuatu yang diberikan kepada produk sebagai pengujian.
Beberapa tahapan testing yang umum dilalui oleh aplikasi adalah sebagai berikut:
1.Unit/ComponentTesting.

Terbagi atas testing terhadap unit dan component. Unit testing merupakan proses testing, di mana Anda melakukan testing pada bagian basic dari kode program. Contohnya adalah memeriksa kode program pada event, procedure, dan function. Unit Testing meyakinkan bahwa masing-masing unit tersebut berjalan sebagaimana mestinya.Pada Unit Testing, Anda memeriksa bagian kode program secara terpisah dari bagian yang lain. Anda dapat langsung melakukan Unit Testing setiap kali sebuah kode unit (event, procedure, function) selesai dibuat. Anda dapat memeriksa kode unit dengan menjalankannya baris per baris untuk memastikan bahwa proses yang dilakukan berjalan sebagaimana yangAndainginkan.

2.IntegrationTesting.
Setelah Anda melakukan Unit/Component Testing, langkah berikutnya adalah memeriksa bagaimana unit-unit tersebut bekerja sebagai suatu kombinasi, bukan lagi sebagai suatu unit yang individual. Sebagai contoh, Anda memiliki sebuah proses yang dikerjakan oleh dua function, di mana satu function menggunakan hasil output dari function yang lainnya. Kedua function ini telah berjalan dengan baik secara individu pada Unit Testing. Pada tahap Integration Testing, Anda memeriksa hasil dari interaksi kedua function tersebut, apakah bekerja sesuai dengan hasil yang diharapkan. Anda juga harus memastikan bahwa seluruh kondisi yang mungkin terjadi dari hasil interaksi antarunit tersebut menghasilkanoutputyangdiharapkan.

3.SystemTesting.

Mencakup testing aplikasi yang telah selesai didevelop. Karena itu, aplikasi harus terlihat dan berfungsi sebagaimana mestinya terhadap end-user atau pengguna akhir. Untuk itu, testing dilakukan dengan menggunakan data yang menggambarkan data yang digunakan oleh pengguna sesungguhnya terhadap aplikasi. Jika aplikasi Anda di-develop untuk lingkungan yang besar,
Anda dapat melakukan testing pada dua komputer yang berbeda. Komputer yang Anda gunakan sebagai komputer testing harus terlebih dahulu dikonfigurasi hanya dengan:

a. Operating system yang dibutuhkan.
b. Driver yang diperlukan oleh aplikasi.
c. Aplikasi yang dites.

Dengan menggunakan konfi gurasi yang paling minimal dan sederhana, maka dapat membantu Anda untuk memastikan bahwa permasalahan yang timbul selama testing berlangsung adalah merupakan kesalahan aplikasi, dan bukan kesalahan yang berasal dari aplikasi atau software lain.

4.AcceptanceTesting.

Seperti Integration Testing, Acceptance Testing juga meliputi testing keseluruhan aplikasi. Perbedaannya terletak pada siapa yang melakukan testing. Pada tahap ini, end-user yang terpilih melakukan testing terhadap fungsi-fungsi aplikasi dan melaporkan permasalahan yang ditemukan. Testing yang dilakukan merupakan simulasi penggunaan nyata dari aplikasi pada lingkungan yang sebenarnya. Proses ini merupakan salah satu tahap final sebelum pengguna menyetujui dan menerima penerapan sistem aplikasi yang baru. Karena itu pada tahap ini sudah tidak difokuskan untuk mengangkat permasalahan kecil seperti kesalahan pengetikan, ataupun kosmetik aplikasi. Hal-hal minor seperti di atas sudah seharusnya ditangani selama Unit/Component Testing dan Integration Testing.

5.RegressionTesting.
Merupakan bagian penting dari masing-masing tahap proses testing. Regression Testing mencakup pengujian ulang terhadap unit, component, proses, atau keseluruhan aplikasi setelah perbaikan suatu kesalahan dilakukan.Regression Testing memastikan permasalahan yang terjadi telah ditanggulangi, dan tidak terdapat permasalahan baru yang timbul sebagai efek perbaikan tersebut. Selain itu, tahap ini tidak hanya berguna untuk melakukan pengujian aplikasi, tetapi dapat juga digunakan untuk melakukan pemantauan kualitas dari output yang dihasilkan. Sebagai contoh, Regression Testing memantau ukuran file, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu tes, waktu yangdibutuhkanuntukmelakukankompilasi,danlainsebagainya.


White-Box Testing



Black_Box Testing


Strategi OO Testing



Unit Testing





Software Quality Assurance (Jaminan Kualitas Perangkat Lunak)
Software Quality Assurance (SQA) diaplikasikan secara menyeluruh pada proses pengembangan
software. SQA meliputi : (1) analisis, perancangan, pengkodean, dan metode serta peralatan ujicoba, (2)
Tinjauan ulang teknikal secara formal yang diaplikasikan pada setiap tahapan pengembangan software, (3)
strategi ujucoba dengan banyak tahapan (multitiered), (4) pengawasan terhadap dokumentasi software dan
perubahan yang dialaminya, (5) suatu prosedur untuk menjamin pemenuhan standar pengembangan software
(jika ada), (6) mekanisme pengukuran dan laporan .
Setiap pengembang software pasti setuju jika dikatakan bahwa kualitas software merupakan salah satu
tujuan yang penting. Banyak definisi mengenai kualitas software, tetapi disini kualitas software didefinisikan
sebagai : penyesuaian fungsional yang ditetapkan secara eksplisit dan kebutuhan performa, standar
pengembangan yang terdokumentasi secara eksplisit, dan karakteristik implisit yang diharapkan dari seluruh software yang dikembangkan secara professional.

Pengujian Life Cycle
– Merupakan pengujian performansi yang dilakukan secara paralel dengan pengembangan sistem.
– Pengujian life cycle termasuk kategori full testing
– Bertujuan untuk menghilangkan defect sedini mungkin



Jenis Pengujian
• Pengujian Pra-Implementasi
– pengujian sebelum aplikasi dioperasikan
– sistem berfungsi sesuai spesifikasi yang ditetapkan
– Menghilangkan defect
– Menghilangkan defect
• Pengujian Pasca-Implementasi
– pengujian setelah aplikasi dioperasikan (bagian
dari tahap Maintenance)

Defect pada Aplikasi
– Salah menginterpretasikan user requirement
– User salah menspesifikasikan requirement
– Kesalahan pencatatan requirement
– Rancangan tidak sesuai requirement
– Program tidak sesuai rancangan
– Program tidak sesuai rancangan
– Program tidak sesuai spesifikasi
– Error saat pemasukan data
– Error saat pengujian
– Salah memperbaiki error
– Perbaikan menyebabkan defect yang lain
Definisi diatas menjelaskan 3 hal penting, yaitu :
1. Kebutuhan software merupakan pondasi/dasar dari kualitas yang akan diukur. Sedikitnya penyesuaian
terhadap kebutuhan, maka semakin tidak berkualitas.
2. Standar yang dispesifikasikan mendefinisikan sekumpulan kriteria pengembangan yang memandu
pengembangan software. Jika kriteria tidak disertakan, maka dapat dipastikan hasil akhir akan
berkualitas rendah.
3. Terdapat kebutuhan implisit (implicit requirements) yang terkadang tidak disebutkan (misalkan,
keinginan untuk kemampuan pemeliharaan yang mudah). Jika software menyesuaikan kepada
kebutuhan eksplisit, tetapi tidak kepada kebutuhan implisit, maka kualitas software akan dipertanyakan.

Faktor-faktor kualitas software(Software quality factors)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas software dibagi menjadi 2 kategori :
1. Faktor-faktor yang dapat diukur secara langsung (misalkan : error )
2. Faktor-faktor yang dapat diukur secara tidak langsung (misalkan : usability dan maintainability).
Tipe-tipe system testing
• Security
• resource usage : mengukur penggunaan RAM, ruang disk, dll
• installability : di install pada bermacam-macam keadaan (mengukur waktu install)
• recoverability : mengukur waktu untuk me-recover
• serviceability : mengukur waktu service
• load/stress: untuk data extreme dan traffic
• Regression Testing
• Acceptance Testing by user or a testing team
• Beta Testing
• Release testing
Standar ANSI/IEEE untuk test dokumentasi
• Introduction
• test plan : item dalam test,ruang lingkup, pendekatan, resource, jadwal, personel
• test design: item yang ditest, pendekatan, rencana detail
• test case : kumpulan input dan event
• test procedures : langkah-langkah untuk menyeting dan mengeksekusi test case
Sebuah proses pengujian standar biasanya meliputi dasar pengujian berikut :

(1) mempersiapkan rencana rencana uji.Dalam tes, kita sepenuhnya harus mempertimbangkan waktu pengembangan proyek secara keseluruhan dan pengembangan untuk anak serta beberapa faktor manusia dan kondisi obyektif, menciptakan tes berencana layak.Utama menelusuri isi rencana uji, penjadwalan lingkungan pengujian, uji dan persyaratan yang dibutuhkan untuk menguji pengaturan pelatihan.
(2) penyusunan kerangka kerja berdasarkan garis ujian.Ini uji.Uji jelas mendefinisikan secara rinci sistem dalam tes untuk fitur atau fitur dari masing-masing harus menyelesaikan item tes dasar dan kriteria uji penyelesaian.
(3) Menurut garis besar desain dan pengujian untuk menghasilkan kasus.Bila tes dalam desain kasus uji, uji kasus dapat dipresentasikan di depan pemanfaatan teknik dan desain, sehingga desain dan isi dokumentasi uji diukur barang , data input, proses pengujian, output yang diharapkan dan sebagainya.
(4) untuk melaksanakan implementasi ujian.Tahap dari tes ini terdiri dari serangkaian siklus uji.Dalam setiap siklus tes, penguji dan pengembang akan didasarkan pada pre-test dan mempersiapkan program persiapan tes yang bagus, perangkat lunak tes, atau peralatan untuk menyelesaikan tes.http://www.blogger.com/img/blank.gifhttp://www.blogger.com/img/blank.gif
(5) membuat uji.Test laporan selesai, untuk membentuk laporan uji yang tepat, garis utama tes menetapkan bahwa kesimpulan tes cacat dan kesalahan, juga memberikan beberapa saran, seperti metode modifikasi dapat digunakan, perubahan beban kerjahttp://www.blogger.com/img/blank.gif diproyeksikandan memodifikasi jawab petugas.

Referensi :
http://www.cetus-links.org/oo_testing.html

http://syah69.blogspot.com/2008/10/seluk-beluk-testing-aplikasi.html
http://didiktristianto.dosen.narotama.ac.id/files/2011/09/Pertemuan-12-SoftwareTesting.ppt
http://pasca.uns.ac.id/~saptono/testing/SoftwareTesting3.pdf

Minggu, 25 Maret 2018

Data Base (tatacara instalasi)

Cara Instalasi Apache PHP MySQL di Linux

Anda pasti sudah sering mendengar ketiga "nama besar" tersebut dalam jajaran produk-produk open source yang beredar di pasaran. KehAndalan Web Server Apache yang dipadukan dengan "kesederhanaan" PHP dan DBMS (database management system) MySQL merupakan pilihan yang tepat bagi Anda yang menginginkan kestabilan dan efisiensi (: baca pengiritan) dalam suatu server. Sudah banyak pihak yang menggunakan tiga sekawan ini dalam melakukan berbagai kegiatannya di dunia maya.
Masalahnya adalah bagaimana caranya supaya Anda yang sudah memiliki webhosting sendiri (baik yang berbayar maupun yang gratisan) bisa menghadirkan tiga sekawan ini tanpa perlu terkoneksi ke internet. Bukankah akan membuang-buang (dan waktu) kalau tiap kali Anda ingin memprogram skrip PHP untuk membenahi web Anda, harus selalu terkoneksi ke internet telebih dahulu. Apalagi kalau koneksi internetnnya pas-pasan. Bisa-bisa malah stres jadinya.
Bukankah lebih enak kalau Anda bisa menghadirkan Apache, PHP, dan MySQL di lingkungan lokal. Selain lebih irit, kecepatannya pun akan meningkat sangat drastis karena tidak perlu terkoneksi ke internet. Anda bisa merancang sendiri website/blog dan melihat hasilnya secara instan. Tampilan yang Anda lihat di browser secara lokal akan sama persis dengan tampilan ketika website/blog tersebut sudah Anda upload ke webhosting milik Anda di internet.
Ya, semua itu bisa terwujud berkat adanya semacam virtualisasi PHP, Apache, dan MySQL di lingkungan lokal. Semuanya sama, hanya saja Anda tak perlu koneksi internet untuk menikmatinya. Idenya adalah men-install PHP, Apache, dan MySQL di komputer milik Anda kemudian diakses melalui localhost (biasanya memiliki nomor Internet Protocol 127.0.0.1).
Untuk meng-install PHP, Apache, dan MySQL ada dua cara. Cara pertema adalah Anda mendownload PHP, Apache, dan MySQL secara terpisah dari situsnya masing-masing kemudian dilakukan pengaturan (setting) supaya ketiganya bisa terkoneksi sebagai satu kesatuan. Atau Anda juga bisa memilih cara kedua yang lebih simpel dan mudah yakni dengan mendownload paket software yang berisi PHP, Apache, dan MySQL dan kita tinggal meng-install-nya saja. Paket software yang terdiri atas PHP, Apache, dan MySQL biasanya disingkat dengan AMP (terkadang AMPP dengan P yang terakhir merupakan kependekan dari Perl). Paket AMP ini ada beberapa jenis seperti WAMP (Windows-Apache-MySQL-PHP) untuk sistem operasi Microsoft Windows, LAMP (Linux-Apache-MySQL-PHP) untuk sistem operasi GNU/Linux dan XAMPP (X-Apache-MySQL-PHP-Perl) tersedia versi Windows maupun Linux.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tata cara meng-install LAMP dan yang akan digunakan sebagai contoh adalah distro GNU/Linux turunan Ubuntu yakni Linux Mint (versi 5). Secara umum, cara instalasi pada distro-distro GNU/Linux lainnya lebih kurang sama. Jadi tak perlu khawatir dengan masalah kompabilitas. Oke segera saja kita mulai proses instalasinya.
  1. Pertama, download lebih dulu paket software LAMP. Pada contoh kali ini yang diapakai adalah paket software LAMP yang dibuat oleh BitNami bernama BitNami LAMP Stack. Anda bisa mendownloadnya dari situs http://www.bitnami.org/stacks/
  2. Kebetulan penulis mendownload BitNami LAMP Stack vesi 0.94 dan nama filenya adalah bitnami-lampstack-0.9.4-linux-installer.bin (berbentuk binary file jadi bisa di-install di semua distro GNU/Linux).
  3. Langkah pertama adalah membuka Terminal/Konsole. Ketikkan su (super user, untuk masuk sebagai root) lalu tekan enter dan masukkan password root.
  4. Masuk ke direktori tempat Anda menyimpan installer yang sudah Anda download tadi. Kalau Anda meng-install di folder /home/nama-user/Download ketikkan aja "cd home/nama-user/Download" (tanpa tAnda petik).
  5. Ketikkan ls (huruf L dan S) atau dir untuk melihat isi folder. Lalu untuk merubah hak akses dari file installer tadi, ketikkan "chmod 777 bitnami-lampstack-0.9.4-linux-installer.bin" (tanpa tAnda petik) diakhiri Enter.
  6. Setelah itu ketikkan "./bitnami-lampstack-0.9.4-linux-installer.bin" (tanpa tAnda petik) diakhiri Enter.
  7. Tunggu beberapa saat, akan muncul window instalasi. Cukup klik Forward untuk melanjutkan proses instalasi.
  8. Tentukan dimana Anda ingin meletakkan file-file LAMP kalau ingin meng-install-nya di /opt cukup klik Forward untuk melanjutkan.
  9. Ketikkan password untuk database MySQL (ser default adalah root) dan Anda bisa menambahkan user lainnya nanti setelah proses instalasi selesai.
  10. Langkah berikutnya adalah membuat password untuk menggunakan PMA (PHPMyAdmin) sebuah software yang powerfull untuk mengelola database MySQL berbasis web. User name-nya adalah administrator.
  11. Semuanya sudah siap dan tinggal menunggu perintah Anda untuk memulai instalasi.
  12. Klik Forward dan proses instalasi pun akan segera berjalan.
  13. Pada akhir proses instalasi akan berjalan agak lama karena installer akan melakukan inisialisasi Database MySQL.
  14. Kalau instalasi berjalan dengan sukses maka Anda akan dihadapkan pada window terakhir. Klik Forward untuk mulai menggunakan LAMP.
  15. Buka browser kesukaan Anda (Mozilla Firefox, Opera, Konqueror, Epiphany, Sea Monkey atau yang lain) dan ketikkan 127.0.0.1 atau localhost lalu tekan Enter. Anda akan dibawa ke halaman awal LAMP (kalau browser tak mau menampilkan halaman awal maka tambahkan port default 8080 setelah localhost sehingga menjadi localhost:8080 baru tekan Enter).
  16. Saatnya mencoba aplikasi yang lain ketikkan localhost/phpmyadmin (atau localhost:8080/phpmyadmin) untuk mengakses database MySQL melalui web browser. Masukkan user name administrator dan password yang sudah Anda masukkan ketika proses instalasi tadi.
  17. Tampilan awal PHPMyAdmin akan segera nampak di browser Anda.
  18. Untuk menghentikan (stop) web server Apache dan DBMS MySQL maka Anda bisa melakukannya dari Terminal/Konsole. Ketikkan cd lokasi dimana Anda meng-install LAMP misalnya "cd /opt/lampstack-0.9.4" (tanpa tAnda petik). Kemudian ketikkan "./ctlscript.sh stop mysql" untuk menghentikan MySQL dan ketikkan "./ctlscript.sh stop apache" untuk menghentikan Apache.
  19. Untuk memulai Apache dan MySQL cukup ganti "stop" pada langkah 18 menjadi start. Jadi untuk memulai Apache ketikkan "./ctlscript.sh start apache" dan untuk memulai MySQL cukup ketikkan "./ctlscript.sh start apache".
  20. Kalau Anda hanya ingin coding dengan PHP maka cukup aktifkan Apache saja. Tapi kalau Anda ingin menggunakan MySQL maka Anda harus mengaktifkan kedua-duanya (Apache dan MySQL).
  21. Anda bisa menempatkan website Anda di /folder-instalasi-LAMP/apache2/htdocs
  22. Secara default di folder htdocs telah ada index.html dan ketika Anda menambahkan folder website Anda di sana maka kalau diakses lewat browser yang nampak hanyalah index.html milik LAMP. Supaya website Anda bisa langsung diakses maka rename aja index.html menjadi nama lain misalnya 0_index.html atau sekalian dihapus juga tidak masalah. Kalau Anda me-rename index.html maka ketika Anda mengetikkan localhost yang tampil hanyalah folder dan beberapa file yang ada di htdocs.
  23. Sekarang Anda bisa mulai membuat website. Buat folder baru di htdocs (misalnya folder bernama "coba") lalu akses localhost.

Jumat, 16 Maret 2018

Rekayasa Perangkat Lunak Software engineering

Software Engineering: The Process, Process Model, and Agile View


Kembali lagi dengan tulisan Software Engineering Series saya. Jika pada tulisan sebelumnya saya membahas tentang hasil dari proses rekayasa perangkat lunak, sekarang saya akan membahas tentang konsep “proses” dari rekayasa perangkat lunak itu sendiri. Kali ini, akan dibahas tentang definisi dan mekanisme proses dalam RPL, berbagai macam model yang merepresentasikan proses tersebut, dan pendekatan baru dalam pendefinisian proses tersebut yang biasa disebut Agile View of Process.
Sebelum berbicara tentang proses, mari kita tinjau definisi dari Software Engineering atau Rekayasa Perangkat Lunak. Saya akan mengambil definisinya sebagai berikut:
“Software Engineering: (1) The application of a systematic, disciplined, quantifiable approach to the development, operation, and maintenance of software; that is, the application of engineering to software. (2) The study of approaches as in (1).” — IEEE
Definisi tersebut menyatakan bahwa RPL merupakan pendekatan yang sistematis, terstruktur dan terukur dalam pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan P/L. Selain itu, RPL juga membahas pendekatan-pendekatan apa saja yang dapat digunakan dalam pembangunan P/L ini. Dalam hal ini, RPL memiliki arti sebagai proses dan studi tentang proses dalam pembangunan P/L. Sebagai studi tentang proses, RPL ditinjau ke dalam 4 lapis teknologi seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Software Engineering - 4 Layered Technology
Software Engineering – 4 Layered Technology
Keempat lapis ini merupakan concern yang dibahas dalam konteks keilmuan RPL. Lapisan-lapisan ini melambangkan urutan yang perlu menjadi fokus pembahasan dalam RPL. Dalam hal ini, urutannya dimulai dari bawah ke atas.
Prinsip dasar RPL adalah membangun P/L yang memiliki kualitas baik, sehingga diperlukan quality focus. Untuk merealisasikan quality focus ini, fondasi yang perlu dibangun adalah pendefinisian process yang baik. Pendefinisian proses berarti akan menjadi basis manajemen pada pembangunan P/L termasuk metode teknis, produk kerja (model, dokumen, data, laporan, form, dll.), milestone, kualitas, dan manajemen perubahan.
Setelah proses telah terdefinisi, methods yang menentukan cara teknis membangun P/L juga perlu didefinisikan. Terakhir, tools ditentukan untuk mempermudah proses pembangunan P/L. Pembangunan P/L menggunakan tools otomatis ini biasa disebut CASE (Computer-Aided Software Engineering).
Generic View of Process
Secara umum, proses dalam RPL wajib memiliki tiga fase, yaitu:
  1. Definition Phase, yakni berfokus pada “what” (informasi yang perlu diproses, fungsi yang diperlukan, system behavior yang diharapkan, dll.). Hal ini berkaitan dengan penentuan kebutuhan dari P/L.
  2. Development Phase, yakni berfokus pada “how” (struktur data yang merepresentasikan informasi, implementasi fungsi, dll.). Hal ini akan berkaitan dengan pembangunan solusi dari problem yang didefinisikan pada fase sebelumnya.
  3. Support Phase, yakni berfokus pada “change” yang berkorelasi dengan perbaikan kesalahan, adaptasi, dan perbaikan sesuai perubahan kebutuhan customer.
Process Model
Model proses merupakan gambaran (kerangka kerja) yang merepresentasikan proses dalam RPL agar mudah dipahami dan proses dapat dilakukan sesuai dengan aturannya. Berbagai macam model telah diajukan menyesuaikan dengan berbagai macam kondisi yang mungkin dalam pembangunan perangkat lunak. Beberapa model proses dalam RPL adalah sebagai berikut:
1. Prescriptive Models
  • Waterfall Model; basis dari model lain dalam bentuk linier.
The Waterfall Model
The Waterfall Model
  • Incremental Process Models (Incremental Models, Rapid Application Development (RAD)); adanya tahapan-tahapan dalam pengembangan P/L.
Incremental Model
Incremental Model
Rapid Application Development
Rapid Application Development
  • Evolutionary Process Models (Prototyping, Spiral Model, Concurrent Development Model); adanya perputaran yang berulang dalam pengembangan P/L.
Prototyping
Prototyping
The Spiral Model
The Spiral Model
The Concurrent Development Model
The Concurrent Development Model
2. Specialized Process Models
  • Component Based Development; mengedepankan konsep reusability (dalam bentuk komponen)
  • Formal Method; menggunakan model matematis untuk menghilangkan ambiguitas dan inkonsistensi
  • Aspect Oriented Development; mengedepankan separation of concern untuk fungsi yang tersebar.
3. The Unified Process; tiga karakteristik: use-case driven, architecture-centric, iterative dan incremental
Agile View of Process
Jika pada model proses yang diajukan sebelumnya berfokus pada pengembangan yang mengikuti kerangka kerja (framework) yang terdefinisi pada model prosesnya, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa perlunya Agile View dalam pendefinisian proses dalam RPL. Ide dasar dari Agile View adalah fleksibilitas proses terhadap perubahan. Dalam hal ini, model proses yang ditawarkan dari Agile View berasumsi bahwa selama proses pengembangan P/L akan terjadi banyak perubahan yang terjadi karena perubahan kebutuhan customer.
Beberapa model proses yang memenuhi karakteristik Agile adalah sebagai berikut:
  1. Extreme Programming (XP)
  2. Adaptive Software Development (ASD)
  3. Dynamic Systems Development Method (DSDM)
  4. Scrum
  5. Crystal
  6. Feature Driven Development (FDD)
  7. Agile Modeling (AM)
Summary
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa setiap model proses dalam RPL akan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan model proses dalam pengembangan P/L akan mempertimbangkan berbagai hal terkait kondisi lingkungan pengembangan P/L tersebut. Saya yakin, ini berkaitan dengan banyaknya pengalaman dalam pembangunan P/L.

Rekayasa Perangkat Lunak Generic Proses Framework

1. Model Waterfall
waterfall
  • ini adalah paradigma yang tertua. model ini bagus dipilih apabila semua kebutuhan sudah siap jauh sebelum sistemini dimulai.
  • Kelebihan:
    • mudah diaplikasikan
    • cocok untuk produk yang sudah jelas kebutuhannya diawal sehingga minim kesalahannya.
  • Kekurangan:
    • sulit untuk melakukan perubahan
    • tidak fleksibel
2. Model V
V-Model
  • Variasi dari waterfall model yang berhubungan dengan aksi aksi yang terasosiasi dengan communication, modelling, construction, activities.
  • awalnya team bergerak ke bawah, setelah itu kekanan.
  • Kelebihan:
    • sangat fleksibel
    • dikembangkan dan di-maintain oleh publik
  • Kekurangan:
    • hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek
    • terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activity terlalu abstrak
3. Incremental Model
increment
  • melakukan 1 model apabila ditengah jalan mendapat ide baru maka ide tersebut menjadi versi lain, versi selanjutnya framework proses dimulai dari awal.
  • bila kebutuhan awal telah didefinisikan dengan baik tetapi secara keseluruhan perkembangan masih menghalangi proses linier.
  • biasanya increment pertama adalah inti produk dengan banyak tambahan (modifikasi user).
  • Kelebihan:
    • resiko lebih minim
    • hasil dapat lebih baik secara bertahap
  • Kekurangan:
    • ada penambahan staff apabila terjadi increment terus menerus.
    • bila ada perubahan harus dikerjakan sebagai produk baru.
4. Evolutionary Model
evol
  • software/sistem berubah dari waktuke waktu. biasanya produk inti sudah dipahami denganbaik tapi detil dan perluasannya belum didefinisikan.
  • Ada dua yaitu:
1. Prototyping
      • digunakan ketika user sudah bisa mendefinisikan kebutuhan umum tetapii, tidak bisa secara detil menyatakan kebutuhan fungsi, fitur. pengembang tidak yakin dengan efisiensi algoritmanya.
      • proyek 60-90 hari menggunakan prototype.
2. Spiral
      • prototype yang sudah dikontrol dan waterfall dengan aspek sistematisnya
      • semakin berputa semakin berkembang sistemnya,ada tahapan untuk menjamin kenyamanan dan kepuasan, ada analisa terhadap resiko.
      • untuk skala yang besar dimana tiap proses ada kemajuannya.
  • Kelebihan:
    • Kualitas software yang dihasilkan cenderung lebih baik dengan kompleksitas yang sangat tinggi
    • sesuai dengan proyek yang bersifat ‘dapat dikembangkan secara terus menerus’
  • Kekurangan:
    • tidak cocok untuk proyek skala besar
    • sistem yang tidak bisa di modularisasi tidak cocok untuk model ini

A.      Software Process
  • Kerangka aktivitas, aksi dan tugas yang diperlukan untuk membangun software berkualitas tinggi
  • Menentukan pendekatan yang diambil untuk software yang direkayasa
  • Diadaptasi secara kreatif, berpengetahuan sehingga rekayasa perangkat lunak layak dibuat dan sesuai permintaan pasar

B.      Process Flow
  • Mendeskripsikan bagaimana kelima aktivitas framework, aksi dan tugas terorganisir sepanjang waktu
  • Linear process flow melakukan setiap aktivitas framework secara urut diawali dengan komunikasi diakhiri dengan penyebaran
  • Parallel process flow meakukan satu dari aktivitas secara parallel dengan aktivitas lain

C.      Task Set
  • Setiap aksi rekayasa software terkait aktivitas framework dapat direpresentasi oleh task set yang berbeda
  • Projek kecil tidak memerlukan task sets yang sebesar dan sedetil sepeerti tim projek yang komplek
  • task sets diadaptasi untuk menentukan kebutuha spesifik dari software project karakteristik tim projek

D.      Process Patterns
  • Metode untuk menentukan solusi projek dalam konteks proses software
  • Tim software dapat menggabungkan pattern untuk merancang proses yang sesuai kebutuhan dari spesifik projek

E.       Process Pattern Template
  • nama pola yang berarti
  • kekuatan (forces)
  • tipe:
    • pola tingkatan
    • pola tugas
    • pola fase
  • konteks awal
  • solusi
  • konteks yang dihasilkan
  • polayang berkaitan
  • kegunaan/contoh

F.       Prescriptive Process Models
  • awalnya bertujuan menertibkan kekacauan perkembangan software
  • mereka membawa ke pekerjaan software engineering dan menyediakan panduan yang beralasan kepada tim software
  • mereka belum menyediakan jawaban pasti untuk masalah perkembangan software dalam lingkungan perubahan komputasi

G.     Software Process Models
  • Waterfall model (siklus)
  • Incremental model
  • Evolutionary model
-prototyping model
-spiral model
  • Concurrent development model

H.      Specialized Process Models
  • Component-based development
  • Formal method model
  • Aspect-oriented software development

I.        Unified Process
  • use-case driven, arsitektur sentris, perulangan dan incremental proses software
  • usaha menggambarkan fitur terbaik dari software proses tradisional model dan mengimplementasi fitur-fitur perkembangan software cerdas
  • fase:
-fase awal
-fase penjelasan
-fase konstruksi
-fase transisi
-fase produksi

J.        Personal Software Process (PSP)
  • Menekankan pengukuran personal dari produk kerja dan kualitas produk kerja
  • Menekankan kepentingan identifikasi eror lebih dini dan memahami tipe eror
  • Aktiviti framework :
-perencanaan
-desain high-level
-review desain high-level
pengembangan
postmortem

K.     Team Software Process
  • Objektif
-membuat tim self-directed yang merencanakan dan melacak kerja, menetapkan tujuan, dan memiliki proses dan perencanaan sendiri
-mempercepat peningkatan proses software dengan membuat CCM level 5
-menyediakan panduan peningkatan ke organisasi high-maturity
-memfasilitasi pengajaran universitas mengenai skill tim industry

  • skrip aktivitas projek
-mengadakan projek
-desain high-level
-implementasi
-integrasi dan system testing
-postmortem

 L.       Process Technology Tools
  • Digunakan untuk mengadaptasi model proses untuk digunakan oleh tim projek software
  • Memperbolehkan organisasi untuk membangun model otomatis dari proses framework yang lazim, task sets, dan umbrella activities.
  • Otomat model tersebut dapat digunakan untuk menentukan aliran kerja dan memeriksa struktur proses alternative
  • Tools dapat digunakan untuk mengalokasi, monitor dan mengontrol semua software engineering task sebagai bagian dari model proses

A.  Software
  • Software adalah sebuah produk dan sebuah kendaraan untuk pengiriman sebuah produk
  • Software adalah rekayasa, tidak diproduksi
B. Software Application Domain
  • Software system
  • Software aplikasi
  • Engineering atau scientific software
  • Product-line software
  • Web-applications
  • Software kecerdasan buatan
C. Tantangan Software Baru
  • Open-world computing
  • Netsourcing
  • Open source
D. Reasons for Legacy System Evolution
  • Software harus diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan lingkungan new computing atau teknologi
  • Software harus ditingkatkan untuk mengimplementasi keperluan new business
  • Software harus diperluas supaya dapat diperbarui dengan komponen sistem modern
  • Software harus dirombak supaya viable dalam lingkungan network
E. Software Engineering Realities
  • Masalah harus dipahami sebelum softare solusi dikembangkan
  • Desain sangat penting
  • Software harus dapat dipelihara
F.  Software Engineering
  • Rekayasa Software meliputi proses, teknik manajemen, metode teknik, dan penggunaan tools.
G. Generic Software Process Framework
  • Komunikasi
  • Perencanaan
  • Pemodelan
  • Konstruksi
  • Penyebaran
H. Software Engineering Umbrella Activities
  • Software project tracking and control
  • Pengelolaan resiko
  • Jaminan kualitas software
  • Technical reviews
  • Pengukuran
  • Manajemen konfigurasi software
  • Manajemen reusability
  • Persiapan produk kerja dan produksi
I. Attributes for Comparing Process Models
  • Aliran keseluruhan dan tingkat saling ketergantungan antara tugas-tugas
  • Tingkat sampai mana tugas yang ditentukan dalam tiap framework activity
  • Tingkat sampai mana produk diidentifikasi dan diperlukan
  • Cara aktivitas jaminan kualitas yang mana yang diaplikasikan
  • Cara aktivitas projek tracking dan control yang mana yang diaplikasikan
  • Tingkat detil keseluruhan dan ketegasan deskripsi proses
  • Tingkat stakeholder yang terlibat dalam projek
  • Level otonomi yang diberikan ke tim projek
  • Tingkatan organisani tim dan peran yang diresepkan
J. Essence of Practice
  • Memahami masalah (komunikasi dan analisis)
  • Merencanakan solusi (software design)
  • Menjalankan rencana (coding)
  • Memeriksa keakuratan hasil (testing dan jaminan kualitas)
K. Understand the Problem
  • Siapakah stakeholder-nya?
  • Apa saja fungdi san fitur yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah?
  • Apakah mungkin untuk membuat masalah yang lebih kecil menjadi lebih mudah dimengerti?
  • Dapatkah model grafik analisis dibuat?
L. Plan the Solution
  • Pernahkan melihat masalah yang sama sebelumnya?
  • Apakan masalah yang sama tersebut telah diselesaikan?
  • Dapatkah subproblem yang bisa diselesaikan dengan segera didefinisikan?
  • Dapatkah sebuah model desain diciptakan?
M. Carry Out the Plan
  • Apakah solusi sesuai dengan rencana?
  • Apakah setiap komponen solusi terbukti benar?
N. Examine the Result
  • Apakah mungkin untuk mengetes setiap bagian komponen dari solusi?
  • Apakah solusi memberikan hasil yang sesuai data, fungsi-fungsi, dan fitur yang dibutuhkan?
O. Software Practice Core Principles
  • Software ada untuk memberikan nilai untuk usernya
  • Keep it simple, Stupid (KISS)
  • Visi yang jelas sangat penting untuk keberhasilan setiap projek software
  • Selalu tentukan, desain, dan implementasikan, mengetahui orang lain akan mengerti apa yang telah anda lakukan untuk melaksanakan tugasnya.
  • Terbuka untuk untuk perubahan, jangan mengisolasi diri sendiri
  • Merencanakan penggunaan kembali, meminimalisir harga dan menaikkan nilai dari komponen yang dapat digunakan kembali dan system yang memerlukan itu.
  • Menempatkan pemikiran yang jelas dan menyeluruh sebelum melakukan action akan membuahkan hasil yang lebih baik.
P. Software Creation
  • Hampir setiap projek software diendapkan untuk kebutuhan bisnis, misalkan memperbaiki cacat system, adaptasi system untuk perubahan lingkungan, memperluas system yang telah ada, membuat sistem baru.
  • Seringkali upaya engineering hanya akan sukses, ‘bila’ software yang dibuat untuk projek yang bersangkutan sukses.
  • Pasar hanya akan menerima produk yang telah tertanam software di dalamnya sesuai dengan permintaan cutomers.